Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 00:54:29【Sehat】845 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(2)
Sebelumnya: Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
- KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
Resep Populer
Rekomendasi

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS

Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan

Perkuat kemitraan, ASEAN

BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan

Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah